IKBM MEDIA, Pontianak – Berita duka datang dari pondok pesantren tua di Jawa Timur, ialah Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan.
Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan, KH. Ahmad Nawawi Abdul Djalil wafat pada Minggu (13/6/2021) sore.
“Innalillahi wa innailaihi rajiun. Telah wafat KHA. Nawawi Abd. Djalil, Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri. Hari ini Ahad, 13 Juni 2021, sekitar 16.40 wib. Semoga Allah merahmatinya,” tulis Dwy Sadoellah di twitternya.
Sejak tahun 2005, KH Ahmad Nawawi Abdul Jalil melanjutkan kepemimpinan pondok pesantren Sidogiri, Kraton, Pasuruan, Jawa Timur. Ia menggantikan pengasuh sebelumnya KH Abdul Alim bin KH Abdul Jalil yang wafat pada 2005.
Kiai Nawawi mengasuh pesantren yang kini terkenal menjadi model pesantren mandiri melalui pengembangan BMT-BMT Syariah yang menyebar terutama di hampir setiap kabupaten di Jawa Timur. Kiai Nawawi dikenal sebagai pengasuh yang sangat dekat dengan para santrinya. Ia kerap mengontrol sendiri kamar-kamar santri di malam hari. Ia menginginkan para santri beribadah dan memuthala’ah pelajaran di malam hari. Demikian pengakuan salah seorang santri. “Lha, katanya mau jadi mujtahid? Kok malah tidur? Ayo dibaca lagi Ghayatul Wushulnya (salah satu kitab Ushul Fiqih),” kata Kiai Nawawi kepada salah seorang santri yang tertidur di mushalla. Dalam berbagai kesempatan, Kiai Nawawi selalu menekankan kepada para santrinya tentang pentingnya menjaga muru’ah Ulama dan komitmen pengabdian terhadap Nahdlatul Ulama. Tak heran jika kemudian para santri Sidogiri yang banyak mendirikan pesantren modern, selalu melabeli pesantrennya sebagai bagian dari NU yang memadukan metode pendidikan modern dan mempertahankan kajian kitab klasik. Kecuali pengembangan perekonomian, pesantren Sidogiri yang tengah diasuhnya kini dikenal memiliki banyak alumni muda yang mengembangkan pemikiran yang loyal dalam pemeliharaan paham Ahlus Sunnah wal Jamaah di tengah pelbagai macam aliran lain. Sebagaimana dimaklum, pesantren Sidogiri didirikan pada 1745 M oleh Sayyid Sulaiman bin Abdurrahman Basyaiban (yang wafat pada 1766 M). Sayyid Sulaiman tidak lain keturunan keempat Syekh Syarif Hidayatullah yang biasa dikenal dengan Sunan Gunung Jati. (*)
Pewarta : Ubay KPI
Upload : TIM IKBM MEDIA
Comment