by

Jasad Wanita yang Ditemukan di Sajingan Besar Sambas Warga Pontianak, Keluarga Korban Minta Usut Tuntas

IKBM MEDIA, SAMBAS – Jasad seroang wanita dalam kondisi tidak utuh yang ditemukan di Desa Sebunga, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas dan menggemparkan warga sekitar, Kamis 1 Juni 2023 merupakan warga Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Identitas dari jasad wanita yang tinggal tulang tersebut bernama Sri Mulyani warga Kota Pontianak berusia 23 tahun.

Berrdasarkan keterangan dari Kepala Desa Sebunga Bernadus, kronologi penemuan mayat dalam kondisi sudah tulang belulang itu pertama kali ditemukan dua warga setempat yang hendak mencari kayu.

“Mayat dalam kondisi sudah tinggal tulang belulang ditemukan oleh 2 orang warga yang hendak mencari kayu cerucuk pada hari Kamis 1 Juni 2023,” kata Bernadus, dikutip dari Tribun Pontianak, Jumat 2 Juni 2023.

Dia mengatakan, kedua warga tersebut kemudian melaporkan penemuan mayat ke Polsek Sajingan Besar. Menerima laporan warga Petugas Kepolisian Polsek Sajingan Besar beserta INAFIS Polres Sambas terjun ke lokasi penemuan.

“Dengan didampingi oleh Pak Rt 13 kedua warga tersebut langsung melaporkan kejadian ke Polsek Sajingan Besar. Mendapat laporan dari warga, Anggota Polsek Sajingan beserta Tim Inafis Polres Sambas langsung turun ke TKP,” katanya.

Posisi ditemukan mayat di seputaran Bukit Tempayan di belakang rumah yang sudah lama tidak dihuni. Dia menduga mayat tersebut adalah korban pembunuhan.

“Di wilayah Dusun Aruk Desa Sebunga Sajingan Besar, Sambas. Diduga sebagai korban pembunuhan. Kasus masih dalam penyelidikan oleh Polisi Sambas,” jelasnya.

Keluarga Minta Usut Tuntas

Yuliansyah (31) warga Kota Pontianak, meyakini bahwa jasad wanita tersebut merupakan adik kandungannya yang dilaporkan pergi dari rumah sejak Desember 2022 lalu.

Hal itu berdasarkan gelang yang dipakai adiknya, kemudian behel gigi dari sang adik yang ia kenakan.

“Saya yakin, jasad itu adik kandung saya Sri Mulyani karena saya masuk sendiri melihat jenazah di dalam, dari behel, lalu gelang yang dikenakan, itu adik saya,”tuturnya ditemui di RS Bhayangkara, jumat 2 Juni 2023.

Pihak keluarga sendiri merasa janggal atas kematian korban, dan menduga bahwa korban merupakan korban pembunuhan.

Yuliansyah mengungkapkan bahwa adiknya itu telah pergi dari rumah di Kota Pontianak pada Desember 2022 lalu tanpa berpamitan dengan pihak keluarga.

Saat itu, pihak keluarga berusaha mencari keberadaan korban, saat itu pihak keluarga mengetahui bahwa korban berada di Kabupaten Sambas untuk bertemu dengan mantan tunangannya di daerah tersebut.

Semenjak pergi bulan Desember 2022, korban sulit dihubungi karena nomor handphone korban tidak aktif, dimana pihak keluarga menghubungi korban terakhir pada Januari 2023.

Tidak berselang lama pihak keluarga juga sempat mendapat kabar bahwa korban akan berangkat ke Malaysia untuk bekerja.

Kemudian, pihak keluarga korban mencoba menghubungi mantan tunangan korban menanyakan keberadaan korban serta kondisinya, dan saat itu, mantan tunangan korban memberikan nomor handphone.

Kepada keluarga, mantan tunangannya menyampaikan bahwa itu adalah nomor korban di Malaysia yang pernah menghubunginya.

Lalu pihak keluarga mencoba menghubungi nomor tersebut. “Kami coba hubungi dan dijawab, di nomor itu mengaku sebagai Sri, dan itu kami masih terus komunikasi lewat chat, tetapi ditelpon di video call tidak mau,” ujarnya.

Pihak keluarga terus berusaha berkomunikasi dengan korban melalui nomor tersebut, hingga akhirnya pihak keluarga di datangi anggota Kepolisian yang menginformasikan menemukannya jasad wanita yang tinggal kerangka di Kecamatan Sajingan, Kabupaten Sambas pada, Kamis 1 Juni 2023 siang.

Kepada keluarga, anggota Kepolisian tersebut menyampaikan ada seorang warga yang sedang mencari kayu menemukan jasad korban terkubur di tanah.

Dari sana, petugas yang melakukan olah tempat kejadian perkara menemukan berbagai barang bukti, dan diantaranya yang menjadi petunjuk utama identitas korban yakni sebuah kunci dari penginapan yang ada di Kabupaten Sambas.

“Jadi anggota itu menyampaikan mendapat Kunci kamar penginapan di lokasi penemuan, setelah diselusuri, dapatlah penginapan ini, ditanyakan kepihak penginapan apakah pernah kehilangan kunci kamar,”katanya.

“Disana pihak penginapan menyampaikan bahwa kunci itu milik mereka dan yang saat itu menginap memang adik saya, disana ada catatan identitas adik saya saat menginap,” ungkapnya menceritakan.

“Tetapi yang menjadi tanda tanya ini, orang yang mengaku sebagai adik saya di nomor ini, di chat di balas, tetapi ditelpon tidak diangkat sampai kemarin masih aktif WA nya,”jelasnya.

Pihak keluarga berharap aparat penegak hukum dapat mengungkap kasus kematian Sri Mulyani secara tuntas, dan pelaku dapat dihukum seberat beratnya. “Kami minta hukuman semaksimal mungkin, kami minta pelaku divonis mati,”jelasnya.

Editor: Jamadin

Upload : Tim Media IKBM

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

News Feed