Menjaga Warisan, Merawat Jati Diri
Budaya Madura di Perantauan
Budaya Madura adalah cermin dari nilai-nilai luhur seperti kesederhanaan, kerja keras, kejujuran, dan kehormatan. Di tanah perantauan seperti Kalimantan Barat, budaya ini tetap hidup dan tumbuh melalui aktivitas harian, tradisi, dan kegiatan komunitas.
Praktik Budaya yang Tetap Lestari di Kalbar
1. Majelis Tèra’ Bulàn
Pertemuan rutin masyarakat Madura yang bukan hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga sarana edukasi kebudayaan dan agama. Di sinilah generasi muda diajak mengenal akar budayanya.
2. Seni Tradisional
Seni musik seperti saronen dan hadrah, serta seni tutur seperti pantun dan macapat, masih sering ditampilkan dalam acara pernikahan, pengajian, dan peringatan hari besar Islam.
3. Kuliner Khas Madura
Makanan seperti sate Madura, lorjuk, kaldu kokot, dan nasi serpang menjadi ikon kuliner yang sering disajikan dalam kegiatan IKBM maupun usaha kuliner warga Madura di Kalbar.
4. Busana dan Adat Pernikahan
Busana pengantin Madura yang khas dengan warna mencolok dan mahkota emas sering ditampilkan saat pernikahan adat. Upacara seperti temu manten, lempar sirih, hingga pengajian adat menjadi pelengkap budaya luhur.
Nilai-nilai Budaya yang Dijunjung
- Eghung (Harga Diri): Menjaga martabat keluarga dan komunitas adalah hal utama.
- Bhuppa’, Bhabhu’, Guru, Rato: Filosofi kehidupan yang menempatkan orang tua, guru, dan pemimpin sebagai sosok yang harus dihormati.
- Gotong Royong: Budaya saling membantu dalam suka dan duka.
Kenapa Harus Dilestarikan?
“Orang yang lupa asal-usulnya, akan kehilangan arah masa depannya.”
Melestarikan budaya bukan berarti menolak modernitas. Tapi dengan mengenal jati diri, kita bisa berdiri kokoh dan berkontribusi lebih luas sebagai bagian dari bangsa yang beragam.

